Shiny Sky Blue Star

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Universitas GUNADARMA

Rumah kedua ku tempat belajar segala hal, khususnya dalam bidang akademik.. Universitas swasta no4 terbaik se Indonesia.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 November 2011

Mars Gunadarma

MARS GUNADARMA

Majulah Gunadarma
Majulah putra Indonesia
Tuntut ilmu bersemangat baja
Tuk mengemban tugas mulia

Majulah Gunadarma
Majulah putra Indonesia
Kibarkan panji-panji cita
Tonggak membangun negara

Hiduplah Gunadarma
Hidup siswa dan pendidiknya
Mengabdi pada negara
Bangsa nan jaya

 

Link-link Gunadarma
Gunadarma University
BAAK Gunadarma
Student Site Gunadarma
Perpustakaan Online
SAP Gunadarma

Senin, 28 November 2011

franchising


Makalah Bisnis Franchise



Nama    :Febrina Yunita
Npm      :27211813
Kelas      :1EB11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1           1.1        Latar Belakang

           Franchising adalah salah satu strategi pemasaran dan banyak kemungkinan cara memasarkan usaha. Franchising merupakan sebuah bentuk jaringan bisnis, jaringan yang terdiri dari bnyak pengusaha yang bekerja dengan sebuah sistem yang sama.
Franchising pada prinsipnya adalah kerjasama investasi dalam menjalankan bisnis, sehingga keberhasilannya sangat tergantung pada kerjasama yang baik antara si penerima (franchisee) dan pemberi (franchisor) dengan saling memperhatikan hubungan antara keduanya yang menyangkut hak dan kewajiban.
Memasuki dekade millenium baru ini, bisnis franchising sangat marak. Perkembangan bisnis franchising di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang pesat dan signifikan dan konstribusinya terhadap perekonomian nasional tidak diragukan, namun harus diakui bahkan yang maju pesat adalah franchising milik asing yaitu mencapai 300% pertahun, sedangkan mili lokal hanya sekitar 10% pertahun (kompas minggu tanggal 4 mei 2006).

Berdasarkan dengan pemikiran-pemikiran diatas maka saya berkeinginan menulis makalah mengenai bisnis  franchise, dan hal itu saya tuliskan di makalah ini dengan pembahasan yang saya akan uraikan dengan mengambil beberapa referensi dari berbagai sumber.

1.2             1.2       Perumusan Masalah

           Berdasarkan latar belakang tersebut, yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana deskripsi franchising?
2.      Bagaimana deskripsi contoh franchising lokal Indonesia?
3.      Bagaimana deskripsi peran perusahaan franchising terhadap sektor perekonomian Nasional?

1.3             1.3         Tujuan dan Manfaat penulisan

              Makalah ini bertujuan menggambarkan sebuah perusahaan franchising dimasa depan. Memenuhi salah satu tugas kuliah pengantar bisnis (softskill). Manfaat yang dapat kita periloh dari makalah ini adalah menambah wawasan mengenai dunia usaha franchising bagi pembaca maupun penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Sejarah Singkat Mengenai Franchise

Istilah franchise (seterusnya waralaba) memang beraroma perancis. Namun Amerika Serikatlah yang mempopulerkan istilah itu. Kata franchise sendiri bermakna “kebeabsan” (fredom). Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan waralaba atau terjemahan bebasnya lebih untung. Wara berarti lebih. Sedangkan laba artinya untung.
franchise berakar dari sejarah masa silam prakter bisnis di Eropa. Pada masa lau, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. System tersebut menyerupai royalty, seperti layaknya bentuk waralaba saat ini.
Di Amerika serikat sendiri, waralaba mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktik penipuan bisnis yang mengaku sebagai waralaba, salah satunya dengan cara menjual system bisnis waralaba yang ternyata belum teruji keberhasilannya dilapangan.
Selain itu, perawalaba pun lebih fokus unituk menjual waralaba milik mereka dibandingkan membangun dan menyempurnakan system bisnis waralabanya. Banyak investor baru gagal oleh modus seperti ini. Hal ini menjadi salah satu  pencetus munculnya IFA (internasional Franchise Association) pada tahun 1960.
Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industry bisnis waralaba yang dapat dipercaya. IFA menciptakan kode etik waralaba sebagai pedoman bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik waralaba masih perlu didukung oleh perangkat hukum agar dapat memastikan hak-hak tiap-tiap pihak dalam industry perlindungan.
Umumnya usaha franchise dimulai dari usaha seperti Mcdonald, KFC dan sebagainya. Dimana yang diawali dari usaha perorangan atau keluarga yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi usaha dunia. Usaha franchise ini telah diterapkan di lebih dari 100 negara dan mengalami perkembangan yang cukup maju.

Indonesia mulai mengenal sistem franchise  sejak tahun 1970-an dengan mulai masuknya shakey pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Kemudian pada tahun 1991, diikuti dengan dibukanya gerai Mcdonalds yang pertama dijakarta.

2.2         Definisi singkat Mengenai Franchise

Kata franchise sendiri berasal dari bahasa prancis yaitu “franchir”, yang berarti dibebaskan dari membayar upeti atau pajak yang berkuasa.
David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah asistensi franchisor.
Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts & Severance, franchise definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.


Selain definisi menurut kacamata asing, di Indonesia juga berkembang definisi franchise. Salah satunya seperti yang diberikan oleh LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi dari terjemahan kata franchise. IPPM mengartikannya sebagai usaha yang memberikan laba atau keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata tersebut yang berasal dari wara yang berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan.


Sementara itu, menurut PP No.16/1997 franchise diartikan sebagai perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis formal di Indonesia.


Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat disimpulkan, Franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sedangkan pewaralaba (franchising) adalah suatu aktivitas dengan system waralaba (franchise), yaitu suatu system keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
  2.3         Unsur-unsur Franchise
 


Adapun beberapa unsur dari Franchise
1.     Harus mempunyai merek (nama termasuk derivatifnya) : Logo, moto atau perusahaan.
2.     Harus mempunyai system bisnis yang bisa digandakan,
Yang dimaksud dengan system bisa di gandakan adalah semua perangkat operasional bisnis; mencakup standarisasi produknya, metode pengolahannya atau metode jasa, standar iklannya, system keuangannya, system control inventory dan lain sebagainya.
3.     Ada biaya atau fee yang dibayarkan.
Biaya yang terkait dengan adanya waralaba ini adalah initial fee, biaya awal, investasi awal apapun namanya, yang dikaitkan dengan perjanjian waralaba.
4.     Adanya pelatihan awal
Pelatihan yang bersifat berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh franchisor guna peningkatan keterampilan.

2.5.        Tipe-tipe Franchise

Secara umum, system pewaralabaan (franchising) dibedakan menjadi empat kategori besar, yaitu :
a.       Product franchising (trade-name franchising)
b.      Manufacturing franchising (product – distribution franchising)
c.       Business – format franchising (pure/comprehensive franchising)
d.      Franchising pribadi

2.6         Peran Perusahaan Franchise dalam Perekonomian Nasional
              
               ILO (international labour organization) menyarankan pada pemerintah Indonesia, dalam hal ini departemen perdagangan, untuk menggunakan sistem franchise dalam meningkatan lapangan pekerjaan di Indonesia. Bisnis restaurant, hotel, cafe, perdagangan ini jugta yang merupakan penyedia lapangan kerja dan banyak menyerap tenaga kerja.
Peranan UKM (usaha kecil dan menengah) disini pada dasarnya sudah besar sejak dulu, namun sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, peranan UKM meningkat drastis. Meskipun UKM dalam perekonomian Indonesia adalah central, namun kebijakan pemerintah dan pengaturan yang mendukungnya belum maksimal. Padahal masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh UKM yang membuat kemampuan UKM berkembang dalam perekonomian nasional tidak dapat maksimal. Selain itu UKM masih memiliki berbagai kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun pengusaha teknologi (Adiningsih, jurnal regulasi dalam revitalisasi Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, p. I)
Oleh karena itu banyak UKM ini menggunakan sistem franchise, sehingga kelemahan yang dimiliki oleh UKM dapat dibantu oleh adanya sistem franchise yang menawarkan banyak kemudahan dalam menjalankan usaha.

BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan

Franchising pada prinsipnya adalah kerjasama investasi dalam menjalankan bisnis, sehingga keberhasilannya sangat tergantung pada kerjasama yang baik antara si penerima (franchisee) dan pemberi (franchisor) dengan saling memperhatikan hubungan antara keduanya yang menyangkut hak dan kewajiban.
Franchise juga merupakan usaha yang menjanjikan, karema masyarakat yang konsumtif adalah peluang pasar. Dan franchise juga dapat membuat perekonomian nasional menjadi membaik, karena terbukanya lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja.

3.2         saran
Kita harus cermat dalam memilih usaha franchise, karena sebuah keberhasilan sebuah usaha adalah kecermatan seseorang dalam mengambil keputusan untuk usahanya. Selain itu pentingnya mengetahui dan memahami tentang unsur-unsur dan tipe-tipe sebuah usaha juga harus dimiliki untuk siapapun yang berminat membuka usaha waralaba.




sumber  :





Link-link Gunadarma
Gunadarma University
BAAK Gunadarma
Student Site Gunadarma
Perpustakaan Online
SAP Gunadarma